Potensiometer pada prinsipnya dapat kita asumsikan sebagai gabungan dari dua buah resistor yang dihubungkan seri (R1 dan R2), tetapi kedua resistor tersebut nilai resistansisnya dapat diubah. Resistansi total akan selalu tetap dan nilai ini merupakan nilai resistansi Potensiometer (Variable Resistor). Jika resistansi R1 diperbesar dengan cara memutar potensiometer tersebut, maka otomatis resistansi R2 akan berkurang, demikian juga sebaliknya.
Potensiometer dengan nilai 100 KOhm artinya nilai resistansi total R1 dan R2 adalah 100 KOhm. Jika potensiometer diputar sehingga menyebabkan R1 bernilai 40 KOhm, maka R2 akan bernilai 60 KOhm. Jika Potensio diputar kembali sampai R1 bernilai 0 Ohm, maka R2 akan bernilai 100 KOhm. Dengan demikian Potensiometer (Variable Resistor) merupakan resistor tiga terminal dimana terminal kedua merupakan titik sambung R1 dn R2 yang nilainya resistansinya dapat diatur dari 0 Ohm sampai batas maksimal nilai resistansi potensimeter tersebut.
Foto Potensiometer : Wikipedia |
Penerapan Potensiometer dalam rangkaian elektronika di antaranya pada:
- Power Amplifier: sebagai pengatur volume, bass, dan treeble
- Equalizer: sebagai pengatur filtre frekuensi suara
- Power Supply (Regulator DC) : pengatur tegangan output DC
- Control Motor DC : pengatur kecepatan putaran motor
- Lamp Dimmer : pengatur intensitas cahaya