Apakah semua komentar akan bermanfaat?
Komentar yang tidak berisi kritikan pribadi tetapi lebih menekankan pada konten dan aksesorisnya akan memiliki nilai manfaat sekalipun komentar tersebut cukup berisi kritikan. Sepedas apapun sebuah komentar kalau disampaikan dengan bahasa yang baik dan eitika penyampaian yang sopan tentu akan bermanfaat. Sebaliknya, sekalipun bertujuan baik, kalau pengomentar tersebut tidak mengetahui cara berkomentar yang baik, tentu tidak akan bernilai positif untuk semua pihak. (O-om)
Banyak sekali narablog yang membahas mengenai hal ini tetapi intinya sama, tanya dulu diri kita sebelum berkomentar, bagaimana kalau kita berada pada posisi sebaliknya, apa yang kita rasakan. Saya sering menemukan komentar bunglon seperti "idiot" yang terlihat ingin populer. Tentu saja komentar idiot tidak bisa disamakan dengan komentar para pemula yang sederhana dan tanpa basa-basi. Blogger senior biasanya akan memberikan kritikan pedas melalui email, bukan melalui komentar karena memang mereka sudah paham seluk-beluk dan etika di Blogosphere.
Komentar Bunglon.
Kebetulan saya mempunyai beberapa blog dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia untuk kepentingan bisnis. Blog tutorial yang berbahasa Inggris sengaja saya posting dengan menyewa IP luar negeri, profile dan about me pun sengaja saya samarkan, sebagian artikel saya beli atau saya sewa orang lain untuk menyusun ulang agar sesuai dengan grammar bahasa Inggris yang benar, tentu saja tidak semua posting tetapi hanya beberapa saja, maklum cukup mahal dan harus diperhitungkan dengan prediksi keuntungan yang akan saya peroleh nanti.
Perhatikan kasus berikut
Sebelumnya saya mohon maaf dan tidak bermaksud menyindir dan memojokkan seseorang, kita ambil hikmah dan manfaatnya saja.Blogger A beberapa kali bekomentar pada blog saya yang berbahasa Indonesia. Bukan blog Link Sukses tetapi blog lain yang bertopik tutorial. Isi komentarnya sering "menggurui" termasuk menggurui pengomentar lain, terlihat sedikit sombong (menurut pengomentar lain melalui email), dan kadang-kadang melakukan kritik yang tidak konsisten, Ia juga tidak suka terhadap blog yang di-monetize. (mungkin sudah cukup kaya he..he..)
Di sisi lain Ia berkomentar pada blog saya yang berbahasa Inggris. Kebetulan sekali topik yang dikomantari adalah sama karena waktu itu saya hanya men-translate topik ke dalam bahasa Inggris. Isi komentarnya selalu bagus atau paling tidak berkomentar seperti ini "Thanks", "Nice Info", atau kata-kata sejenisnya. Saya tidak tahu apakah ia takut salah berkomentar atau hanya sekedar meninggalkan jejak, maklum pagerank blog tersebut sudah lumayan.
Si B memiliki blog yang cukup bagus, salah satu postingannya adalah mengenai himbauan agar tidak melakukan Copas atau memposting artikel mengenai tutorial-tutorial yang basi. Kemudian salah satu pengunjung meminta melalui komentar agar dijelaskan metode tertentu. Anda tahu apa yang ia lakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut?, Ya..ternyata ia pun menjawab seperti halnya tutorial basi layakanya Copy Paste cuma dengan bahasa sendiri.
Peristiwa tersebut juga sering dialami teman-teman saya sesama blogger saat kopi darat dan pada komunitas blogger dan forum yang saya ikuti.
Mungkin ini berati Ia hanya menghargai blogger yang sudah cukup populer sehingga komentar yang ia sampaikan tidak konsisten seperti komentar bunglon, maksud saya bukan orangnya tetapi komentarnya, yang jelas ia tidak tahu bahwa dua blog yang ia komentari dengan topik yang persis sama, pemiliknya sama (lol).Saya mohon maaf kalau tutorial pada blog ini sudah banyak yang basi dan tidak unik walaupun sebenarnya menurut Google Analytics, pengunjung blog ini lumayan banyak bahkan di antaranya ada yang bertanya hal-hal paling dasar mengenai blogging melalui email dan melalui chatting seperti tema: cara membuat blog, cara menghilangkan garis bawah, cara membuat halaman about me, cara membuat table dan tutorial dasar lainnya.
Apakah seseorang yang berjualan HP akan dianggap basi karena orang lain telah menjual HP yang sama tetapi di toko yang berbeda dengan pelayanan yang berbeda pula?. Menurut saya unik tidaknya sebuah artikel tergantung siapa yang menilai. Demikian pula basi tidaknya sebuah tutorial tergantung siapa yang menilai. Basi bagi Anda tetapi mungkin saja baru dan unik bagi orang lain terutama bagi pemula.
Seorang yang sedang belajar mengendarai sepeda motor mungkin bagi Anda sangat kuno karena memang Anda sudah mahir mengendarai sepeda motor, tetapi lain halnya bagi seorang anak SD atau SMP yang baru mengenal cara mengendarai sepeda motor. Anehnya ia tidak mau diajari langsung oleh orangtuanya karena cara mengajarnya sudah basi, katanya. Ia lebih suka diajari cara mengendarai sepeda motor oleh temannya karena metodenya lebih mudah ditangkap, lebih mudah dipahami, dan lebih mudah dipraktekan.
Walah....jadi ngelantur nih....maaf.
Saya memang bukan Blogger Ideal dan bukan juga Perfectionist, tetapi setidaknya saya sudah belajar 3 cara berkomentar yang elegan, lagi pula saya hanya berusaha menulis artikel yang bermanfaat bagi pemula sekalipun basi yang penting saya tulis dengan bahasa saya sendiri, dan yang jelas hal seperti ini tidak akan menjadi alasan saya untuk berhenti ngeblog.So..keep blogging, posting terus artikel yang menurut Anda bagus dan bermanfaat. Jangan terpengaruh artikel dan komentar orang lain yang kira-kira dapat mengganggu, karena Anda-lah yang paling peduli terhadap blog Anda sendiri.
Benar gak?