Dalam rangkaian elektronika dioda zener berfungsi untuk menstabilkan tegangan DC (searah). Untuk tujuan tersebut dioda zener harus dipasang secara seri dengan sebuah resistor yang terhubung dengan sumber tegangan DC dengan cara terbalik (reverse bias). Output dari dioda zener yang diambil dari kaki anoda akan dibatasai sesuai dengan nilai yang tercantum pada fisik dioda zener.
Agar tegangan keluaran dari dioda zener stabil, minimal tegangan sumber harus lebih tinggi dari nilai (kode) yang tertera pada fisik dioda zener. Misalnya dioda zener dengan kode HZ 6c2 akan menghasilkan output stabil 6,2 Volt jika tegangan input lebih dari 6,2 Volt; Dioda zener dengan kode BZX85c22 akan menghasilkan output stabil 22 Volt jika tegangan input lebih dari 22 Volt. Tegangan 6,2 Volt dan 22 Volt tersebut adalah tegangan break-down zener atau tegangan zener, tegangan break-down ini dirancang pada di pabrik pembuatnya.
Dioda zener biasanya digunakan dalam sebuah rangkaian regulator DC. Di bawah ini adalah contoh sederhana regulator tegangan DC dengan Zener untuk menghasilkan tegangan +/- 6 Volt DC.
Keterangan:
- VAC : Tegangan Input AC 220-240 Volt dari PLN (Perusahaan Listrik Negara)
- S1 : Saklar penghubung
- F1 : Fuse Pengaman
- T1 : Transformer/ Trafo step-down dengan output 9 Volt AC
- C1 : Condensator 2200uF /25 Volt
- C2 : Condensator 10uF/25 Volt
- C3 : Condensator 100uF/ 12 Volt
- Tr1 : Transistor 2N3055
- R1 : Resistor 2K2 Ohm
- LED : LED Indikator
- R2 : Resistor 1 K Okm
- DZ1 : Dioda Zener 6,8 Volt