Pertanyaan Abadi Manusia Ketika Hidup di Dunia
Oleh KH. Buya Syakur Yasin MA.
Sesungguhnya tidak ada orang yang tidak mengenal dirinya sendiri. Justru
karena kenal, maka kita gelisah dan merasa bahwa dunia bukanlah rumah
kita sesungguhnya. Dalam ceramahnya beliau sedikit membuat orang berpikir dengan pertanyaan "Siapa Kamu? Jika dijawab nama, tidak menanyakan nama; Jika dijawab tempat, tidak menanyakan tempat; Jika dijawab pekerjaan, tidak menanyakan pekerjaan; Jika dijawab usia, tidak menanyakan usia.
Menurut beliau, jika ada pertanyaan "Siapa Kamu?" sampai sekarang tidak ada yang bisa menjawab sejauhnya siapa kamu karena yang kita tanya adalah dzatuka (dzat mu). Yang kita lihat itu adalah casing yang merupakan fasilitas-fasilitas yang dimiliki manusia dan setiap bekerja sesuai dengan perintah dzat manusia itu.
Manuia sendiri sebenarnya lupa siapa dirinya ketika dulu Allah mengambil persaksian dan komitmen perjanjian dengan Bani Adam (Manusia) dengan kesaksian dan pertanyaan "Apakah kamu mengakui bahwa Aku adalah Tuhanmu?" Manusia pun menjawab, "Benar, Engkau adalah Tuhanku". Jika Anda sudah tahu artinya Anda sudah mengetahui diri sendiri, kalau tidak artinya Anda masih "linglung".
Seperti halnya "Jiwa" dalam ilmu Psikologi, sampai sekarang belum ada yang bisa mendefinisikan apa itu "Jiwa". Yang dipelajari hanyalah gejala-gejalanya saja. Yang jelas Allah meniupkan roh-Nya kepada manusia setelah bentuknya sempurna.
Sejak zaman Aristoteles, secara filosofis banyak orang yang mendefinisikan manusia sebagai makhluk yang berfikir, manusia adalah makhluk yang bermasyarakat, manusia adalah makhluk yang berperasaan, manusia adalah makhluk yang mengerti duit, manusia adalah makhluk yang beragama. Dengan cara seperti itu, manusia bisa didefinisikan seribu definisi dan semuanya benar.
Namun demikian jika berlandaskan definisi-definisi tersebut maka Anda selamanya tidak akan mengenal siapa dirimu sampai Allah yang memperkenalkan dirimu. Itulah perlunya kholwat karena dengan kesendirian, di situ kamu akan berdialog dengan dirimu sendiri selama 40 hari. Dalam dialog itulah nanti akan terbuka semuanya.
Pada dimensi sosial, dirimu yang sesungguhnya juga banyak yang tidak bisa menempatkan diri di dalam masyarakat yang 'memasang harga terlalu mahal' sehingga menyebalkan kelakukannya. Pada dimensi pemikiran banyak orang 'goblok' yang merasa pinter termasuk kalah dalam pertempuran saat melakukan suatu kejahatan. Itulah manusia yang sangat misterius.
Untuk lebih jelasnya silakan klik link berikut:
Manusia Menurut Buya Syakur.
Sumber: https://youtu.be/jWFFCHxQqUo