Pada saat kita akan membangun suatu sistem kelistrikan yang menggunakan tegangan listrik baik arus lemah ataupun arus kuat, sangat dianjurkan untuk merancang skema rangkaian di atas kertas terlebih dahulu. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan untuk memperlancar proses pemasangan atau pembuatan suatu sistem.
Contoh sederhana, ketika kita akan memasang perkabelan listrik di rumah sendiri, akan lebih baik dibikin skema rangkaian perkabelan atau biasa disebut dengan istilah wiring diagram. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pemasangan dan untuk menghindari kesalahan. Selain itu, ukuran dan panjang kabel yang dibutuhkan dan jenis komponen listrik yang akan dipasang juga akan terdata dengan baik sehingga akan lebih efektif dan efisien saat belanja kebutuhan tersebut.
Skema rangkain listrik tadi harus digambar menggunakan simbol-simbol standar yang sudah disepakati atau harus sesuai standar internasional. Alasannya, jika yang melakukan pemasangan orang lain, maka ia akan mudah mengikuti rancangan tersebut karena simbol-simbol yang dipakai pada gambar sudah standar. Itu sebabnya simbol standar komponen listrik pada sebuah skema sangatlah penting. Selain untuk mempermudah pembacaan, juga bisa mempermudah koreksi jika terjadi kesalahan.
Jika kita perhatikan di belakang mesin cuci atau di belakang lemari pendingin (kulkas), biasanya ditempel keterangan berupa stiker gambar instalasi perkabelan sederhana dalam bentuk simbol-simbol listrik. Tujuannya tiada lain untuk mempermudah perbaikan (reparasi) jika suatu saat terjadi kerusakan.
Melalui simbol-simbol tersebut, seorang teknisi atau orang yang melakukan perbaikan akan lebih mudah melacak dan menemukan sumber kerusakan pada perangkat tersebut. Warna, notasi, dan keterangan yang pada skema tersebut juga sangat membantu proses perbaikan.
Simbol-simbol komponen listrik umumnya dibentuk dari garis lurus, garis lengkung, persegi, dan lingkaran. Contoh, simbol fuse atau sikring digambar dengan sebuah garis yang memotong persegi panjang. Contoh lain adalah motor listrik yang digambar dengan bentuk lingkaran dengan huruf “M” di tengah-tengahnya (M=Motor).
Sebenarnya ada beberapa simbol listrik yang sama persis dengan simbol elektronika seperti sambungan kabel (connection), switch/ saklar listrik, resistor, trafo (transformator) dan relay. Perbedaanya terletak pada spesifikasi masing-masing komponen. Di bawah ini adalah beberapa simbol komponen listrik yang sering digunakan dalam sebuah sekema rangkaian, semoga dapat dijadikan referensi.
Simbol Relay |
Simbol : Switch ON/OFF, Switch Push-ON, Valve, Resistor |
Simbol Socket Listrik (Stop-Contact) |
Simbol Saklar Listrik (NO, NO/NC, NC, NC 3 Poles) |
Simbol Komponen Listrik (Fuse, Lampu, Motor Listrik 1 Phase, Motor Listrik 3 Phase) |
Simbol Connector Listrik AC Plug |
Simbol Komponen Listrik (Condensator, Sikring, Coil, Resistor) |
Simbol Transformator dan Gorund (GND) |